Rabu, 20 Juni 2012

Syeikh’Abdul Qadir al-Jaelani dan Kawanan Perampok



serbaunikblog.blogspot.com,siang ini akan menceritakan tentang islami yang berjudul: Syeikh’Abdul Qadir  al-Jaelani dan Kawanan Perampok
tidak panjang lebar lagi so,langsung aja dibaca ceritanya……

    Si kecil ‘Abdul Qadir Al-Jaelani terkesan melihat lautan manusia sewaktu Wukuf di Arofah,pada saat haji.
 “jika didunia saja,kerumunan ini demikian besar,bagaimana nanti sewaktu allah menghimpun mereka di padang Mahsyar,Dan aku akan berada dimana,”katanya dalam hati.Beliau merenungkan apa-apa yang ia miliki.kemudian timbulah niat untuk menuntut ilmu diBaghdad. setelah  selesai menunaikan ibadah haji,beliau  menghadap ibunya.
  ”Ibu,hibahkanlah diriku ini kepada allah ta’ala,titipkanlah aku Kepada-Nya sampai kita berjumpa di Mahsyar.Aku ingin menuntut ilmu di Baghdad,”kata ‘Abdul Qadir.
  “jika telah bulat tekadmu,pergilah menuntut ilmu,aku akan menitipkanmu kepada Allah. Ayahmu meninggalkan warisan 80 Dinar. Empat puluh Dinar untukmu dan 40 dinar sisanya akan kuberikan kepada saudaramu.selam ini aku yang menghidupi kalian.”
  Sang ibu kemudian membuatkan kantong di bawah ketiak bajunya untuk menyembunyikan uang itu.kantong itu lalu dijahit.
  “Anakku,kuwasiatkan kepadamu agar selalu jujur,jangan sekali-kali  berbohong,”pesan ibunya.
  ‘Abdul Qadir bersama rombongan meninggalkan kota Mekah.Di tengah perjalanan mereka dihadang oleh kawanan Perampok.Mereka merampas seluruh harta rombongan.Salah seorang menangkap ‘Abdul Qadir Al-Jaelani.
    “Dari mana kamu?”
   
    “Dari Mekah,”jawab ‘Abdul Qadir .

    “Mau kemana?”

   ”Aku hendak menuntut ilmu diBaghdad.”

  “Apa yang kamu bawa?”

   “Empat puluh dinar.”

  “Mana?”

  “Di bawah ketiak ku.”

   “Siapa yang menyimpannya di situ?”

 “Ibuku.”
 
“Mari ikut aku,”kata si perampok sambil menggandeng ‘Abdul Qadir menghadap pimpinannya.

“ketua,apakah menurutmu anak ini memiliki uang?”

“Tidak,jika ia memiliki harta  tentu ia akan naik kendaraan,”jawabnya.

“Tanyalah kepadanya!”

“Anak kecil,apa yang kamu bawa?”

“Empat puluh dinar yang dijahit ibuku dibawah ketiakku,”katanya sambil menunjukkan letak uang itu.

“kamu hendak ke mana?”Tanya sang pemimpin.

“ke Baghdad untuk menuntut ilmu,”jawab ‘Abdul Qadir.

“Mengapa kamu katakana bahwa kami adalah kawanan perampok yang akan merampas uang mu?”Tanya sang pemimpin ingin tahu.

“Ibuku berwasiat agar aku selalu jujur dalam segala keadaan.Ia terasa dekat denganku dan nasihatnya masih terngiang di telinga ku.tidaklah pantas kalau aku menghianatinya,”jelasnya.

  Mendengar jawaban ‘Abdul Qadir ,pimpinan perampok termenung.

“Anak kecil ini berusaha tidak menghianati ibunya.ia tidak mau melanggar janjinya.Sedang kami selam bertahun-tahun selalu melanggar janji kami kepada  Tuhan.kami selalu mencuri dan merampok.Bagaimana keadaan kami nanti di hadapan Allah?”

  ia lalu menangis dan mengangkat pandangannya kelangit,”Ya Allah,Aku bertobat Kepada-Mu karena anak ini.”

  “Bagaimana dengan kalian?”Tanya pimpinan kepada anak buahnya.

  “Kami juga akan bertobat kepada Allah.selama ini kamu telah memimpin  kami mencuri dan merampok,sekarang pimpinlah kami bertobat kepada Alah,”jawab mereka.

  Kemudian perampok yang berjumlah 40 orang ini pun bertobat kepada Allah.

  “Wahai saudara-saudara sekalian,siapa yang barangnya kami rampok,harap ambil kembali.kami telah bertobat kepada Allah,”kata kawanan perampok itu.”

  Setelah  barang-barang hasil rampokan dikembalikan kepada pemiliknya,Mereka berkata kepada  ‘Abdul Qadir Al-Jaelani ,”Kami ingin pergi bersamamu ke Baghdad untuk menuntut ilmu,”

  Kesimpulan cerita diatas adalah jangan sekali-kali kamu suka berbohong,lebih baik jujur meskipun kamu dalam keadaan terdesak atau semacamnya,semoga cerita diatas membuat kita menjadi orang yang lebih baik.Amin.......

   sumber:anymous

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah dengan sopan jika tidak punya blog/ website silahkan pakai :

name/ URL > lalu isi URL-nya dengan akun yang anda miliki.

terimakasih atas kerja samanya