Oleh: H. Khaeruddin Khasbullah
Allah berfirman dalam Al- Qur’an: “ Mintalah kalian pada Ku, niscaya Aku kabulkan”
Ini merupakan janji Allah yang akan 
diberikan kepada siapa saja dalam urusan dunia , bahkan kepada Iblis 
sekalipun. Sedang tentang urusan akherat hanya akan diberikan kepada 
orang- orang yang dikasihi Nya, yakni para mukminin- mukminat.
Mengapa demikian, karena bagi Allah, 
segala kekayaan materi dan segala kemewahan dunia adalah sesuatu yang 
tidak ada nilainya disisi Allah, bahkan jika dibanding dengan sayap 
seekor nyamuk sekalipun. Sebagaimana pernyataan sebuah hadist:
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كَانَتْ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ
Dari Sahl bin Sa’d as-Saa’idiy 
rodhiyallohu ‘anhu, dia berkata : “Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa 
sallam  bersabda, ‘Seandainya dunia itu bernilai di sisi Alloh seberat 
sayap nyamuk tentu Dia tidak akan sudi memberi minum pada orang kafir 
walau hanya seteguk air.’” ( HR. Tirmidzi, dia berkata : “Hadits Hasan 
Shohih” . Adapun Syaikh Al Albani rohimahulloh menilainya Shohieh 
lighoirihi dalam Shohiehut Targhieb wat Tarhieb no. 3240 )
Demikianlah tatkala Iblis memohon- mohon
 untuk diberikan kesempatan umur panjang agar dapat selalu menggoda 
manusia, do’a ini dikabulkan Allah, sehingga Iblis beserta zuriyatnya 
tak akan mati sampai hari kiamat, sesuai firman Allah ketika 
menceriterakan permintaan Iblis:
ﻗﺎﻞ ﺮﺐ ﻔﺄﻨﻈﺮﻨﻲ ﺇﻟﻰ ﻴﻭﻡ ﻴﺑﻌﺛﻮﻦ
“Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan”. (Al- Hijr 36/ Shod 79).
Allah pun mengabulkan permintaan Iblis tersebut dengan firman Nya:
ﻗﺎﻞ ﻔﺈﻨﻚ ﻤﻦ ﺍﻟﻤﻨﻈﺮﻴﻦ – ﺇﻟﻰ ﻴﻮﻡ ﺍﻟﻮﻗﺕ ﺍﻟﻤﻌﻟﻮﻡ
“Sesungguhnya kamu termasuk golongan yang ditangguhkan (ajalnya). Sampai waktu yang telah dimaklumi (yakni hari kiamat)”. Al- Hijr  37- 38.
Bahkan segala fasilitas yang dimiliki 
Iblis dalam hal kemampuan fisik, tidak dicabut oleh Allah, sebagaimana 
kemampuan terbang diawang- awang, kemampuan menempuh jarak yang jauh 
bahkan sanggup mengitari bumi dalam sekejap, atapun kemampuan masuk 
kedalam alam pikiran seseorang, kedalam relung jiwa bahkan masuk dalam 
peredaran darah, semuanya tetap ada pada Iblis.
Demikian juga permintaan para musuh 
Allah dan para orang- orang kafir teman- teman Iblis lainnya tentang 
urusan duniawi, semua ini dikabulkan Allah bukan sebagai tanda kasih 
sayang Nya, namun sebagai ISTIDROJ (penglulu.jw). 
Artinya Allah memenuhi keinginan mereka disertai kemarahan dan laknat. 
Kita bisa melihat banyak orang kafir didunia ini sebagaimana Qorun, 
Fir’aun, Namruz, dan masih banyak lagi contoh lainnya baik di era pra 
sejarah maupun di era modern ini, bahkan oleh Allah kepada mereka telah 
dibukakan pintu- pintu rezki, kemewahan materi sebagai bentuk ISTIDROJ 
dan LAKNAT kepada mereka, sebagaimana firman Allah:
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
“Kemudian apabila 
mereka melupakan apa yang telah diperingatkan mereka dengannya, Kami 
bukakan kepada mereka pintu-pintu segala kemewahan dan kesenangan, 
sehingga apabila mereka bergembira dan bersukaria dengan segala nikmat 
yang diberikan kepada mereka, Kami timpakan mereka secara mengejutkan 
(dengan bala bencana yang membinasakan), maka mereka pun berputus asa 
(dari mendapat suatu pertolongan”). ( Ayat 44 : Surah al-An’aam )
وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا أَخَذْنَا أَهْلَهَا بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَضَّرَّعُونَ ثُمَّ بَدَّلْنَا مَكَانَ السَّيِّئَةِ الْحَسَنَةَ حَتَّىٰ عَفَوْا وَقَالُوا قَدْ مَسَّ آبَاءَنَا الضَّرَّاءُ وَالسَّرَّاءُ فَأَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
“Dan Kami tidak mengutus dalam 
sesebuah negeri seorang nabi (yang didustakan oleh penduduknya), 
melainkan Kami timpakan mereka dengan kesusahan (kesempitan hidup) dan 
penderitaan (penyakit), supaya mereka tunduk merendah diri (insaf). 
Setelah (mereka tidak juga insaf) Kami gantikan kesusahan itu dengan 
kesenangan hingga mereka berkembang biak (serta bersuka cita)  dan 
berkata (dengan angkuhnya): “Sesungguhnya nenek moyang kita juga pernah 
merasai kesusahan dan kesenangan (sebagaimana yang kita rasakan)”.  Lalu
 Kami timpakan mereka (dengan azab seksa) secara mengejutkan , dan 
mereka tidak menyadarinya”. ( Ayat 94 & 95 : Surah al-A’raaf )
Maka, datangnya karunia Allah berupa 
kekayaan materi jangan sampai menjadikan kita GR, atau menganggap bahwa 
kita sedang dicintai Allah. Bahkan banyak para kekasih Allah yang justru
 bergetar takut serta memohon ampun kepada Allah tatkala tiba- tiba 
karunia nikmat berdatangan kepada dirinya, mereka takut, seandainya 
nikmat karunia yang datang itu tidak disertai rahmat, tetapi bersamaaN 
dengan datangnya laknat Allah, Na’uudzu Billaahi Min Dzaalik. 
Sebagaimana pesan Ibnu Atho’illah As- Sukandari dalam Kitab Al- Hikam:
Takutlah kamu 
terhadap karunia Allah yang terus menerus kamu peroleh, sedangkan saat 
itu kamu sedang melanggar perintah- Nya. Jangan sampai karunia itu 
datang semata- mata ISTIDROJ  bagimu, (Sebagaimana firman Allah dalam 
Surah Al- A’rof 182):
 “KAMI AKAN BINASAKAN MEREKA PERLAHAN-LAHAN DENGAN JALAN YANG MEREKA TIDAK SADARI”..
INGAT: JARANG YANG MATI GARA- GARA SESUATU YANG PAHIT, NAMUN BETAPA BANYAK YANG JUSTRU TEWAS  KARENA RASA MANISNYA GULA!!!
source
source
0 komentar:
Posting Komentar
berkomentarlah dengan sopan jika tidak punya blog/ website silahkan pakai :
name/ URL > lalu isi URL-nya dengan akun yang anda miliki.
terimakasih atas kerja samanya